|
|
Mei Membaca bersama Kineria
Sudah tahu FFOK? Apa sik FFOK? Ya, FFOK itu singkatan dari Festival Film Online Kineria. Mengapresiasi karya-karya film pendek dari para sineas berbakat, Kineria tengah menggelar ajang yang dimulai di tahun ini tersebut. Untuk kamu yang penasaran tentang FFOK 2015 dan mau tahu gimana sik cara ikutannya, kamu dapat mengklik tautan https://kineria.com/ffok2015. Nah, ayo daftarkan film kamu! #KineriaON
|
|
|
|
|
Jauh sebelum Sokola Rimba lalu lalang di bioskop-bioskop kesayangan Anda akhir 2013 lalu, Anak Rimba keluaran Laguna TV ternyata lebih dulu mengangkat tema pendidikan yang memfokuskan baca, tulis, dan hitung (Calistung) dalam lingkungan kanak-kanak suku pedalaman. Sokola Rimba dan Anak Rimba memang mempunyai kesamaan dalam penerapan tema dan setting, namun yang paling kentara membedakan keduanya adalah soal pemilihan genre. Jika Miles Film mengangkat Sokola Rimba-nya lewat sisi drama hasil adaptasi novel dengan judul yang sama karya Saur Marlina Manurung (2007), Laguna TV memilih menggunakan metode dokumenter untuk Anak Rimba-nya. Ya, dua film yang menegaskan semangat Orang Rimba yang ogah melulu dibodohi pihak luar. Baca ulasannya...
|
|
|
|
|
Melulu berorientasi pada nilai delapan, sembilan, atau sepuluh, bukannya hanya bermuara pada sistem ranking di kelas? Sudah siap untuk berorientasi pada proses ketika nilai masih menentukan untuk masuk SMP-SMA favorit, dapat beasiswa atau kerja sekalipun? Baca Selengkapnya...
|
|
|
Didi Petet
Lagi-lagi jagat hiburan tanah air kehilangan salah satu pesohornya. Didi Widiatmoko berpulang. Mungkin Anda belakangan baru ngeh nama asli Didi Petet tersebut. Aktor ulung kelahiran Surabaya 58 tahun silam yang telah membintangi lebih dari 50 judul film. Baca Selengkapnya...
|
|
|
|
|
WIP Day 2015
Dibuka Wakil Presiden Jusuf Kalla, seminar Proteksi dan Monetisasi Hak Kekayaan Intelektual untuk Industri Film di Indonesia, Rabu (6/5), di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta Pusat, berlangsung menarik. Forum diskusi yang digagas oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) dan Asosiasi Produser Film Indonesia (APROFI) ini mengajak seluruh pemangku kepentingan industri kreatif—khususnya perfilman—di Indonesia untuk lebih peka terhadap hak cipta dan pembajakannya serta bagaimana mengomersilkan kembali sebuah karya. Baca Selengkapnya...
|
|
|
|
|
|
|